Kunjungan Lapangan dan Sharing Session Rombongan Perwakilan BI Yogyakarta
Pada tanggal 26 Juli 2023, Pimpinan kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kunjungan ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh. Rombongan tersebut terdiri dari Perwakilan Kementerian Agama Yogyakarta, serta beberapa pimpinan pesantren di Yogyakarta, dan perwakilan akademisi dari Universitas Gadjah Mada. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka Kunjungan Lapangan dan Sharing Session terkait badan usaha milik Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh.
Menurut Ibnu Taufiq, M.Pd., selaku ketua pelaksana, kegiatan ini merupakan inisiasi dari BI Yogyakarta dengan tujuan agar pesantren dapat mengedukasi para santri dalam bidang keilmuan wirausaha. Dengan adanya pembelajaran mengenai wirausaha, diharapkan pesantren dapat memberi wawasan dan pemikiran yang luas kepada para santri sehingga tidak hanya mendidik dalam bidang agama, tetapi juga mendorong kegiatan ekonomi.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, M.S, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, menambahkan bahwa Rasulullah sendiri telah memastikan bahwa ekonomi harus kuat sebelum beliau berangkat berdakwah. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh memiliki berbagai badan unit usaha pribadi, seperti Pertashop, BM Mart, budidaya kambing, ikan koi, bunga, angrek, jamur, ikan lele, hingga pembuatan keju mozzarella. Unit-unit usaha tersebut berkontribusi dalam menopang keuangan atau manajemen pondok.
Taufiq juga menjelaskan bahwa selain dididik dengan ilmu agama dan pendidikan formal berbasis IT yang kuat, para santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh juga dibekali ilmu berwirausaha. Tujuan dari pembekalan ini adalah agar ketika para santri keluar dari pesantren, mereka memiliki keinginan dan kemampuan untuk berwirausaha.
Selain itu, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh memiliki hak paten untuk sertifikasi halal wirausaha yang ada di pondok pesantren tersebut. Dengan pendampingan dari pondok pesantren, sertifikasi halal tersebut dapat diberikan lebih cepat daripada menunggu dari pemerintah.
Pengasuh pondok pesantren berharap bahwa ke depannya, Bank Indonesia dapat menginisiasi agenda lain terkait sertifikasi halal dan kerja sama lainnya dengan pondok pesantren. Dengan demikian, pondok pesantren di bawah naungan tersebut dapat menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya melek di bidang ilmu agama, tetapi juga berkontribusi dalam dunia wirausaha.