
Bahrul Maghfiroh meresmikan Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence
- Posted by Rajif
- Categories Topik Utama
- Date February 24, 2025
- Comments 0 comment
Pondok pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh meresmikan Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence (AI). Adanya laboratorium itu untuk meningkatkan kualitas santri di tengah perkembangan zaman.
Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS. IPU. mengatakan bahwa Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence (AI) ini dibangun karena inspirasi dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Selain itu, ia ingin santri yang ada di dalam ponpes bisa lebih berkualitas.
“Saya itu terinspirasi oleh pernyataan sahabat Nabi ‘Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, jangan anakmu dididik sesuai zamanmu karena bukan zamannya’,” kata Prof. Bisri, Sabtu (22/2/2025).

Karena hal itu, mantan Rektor Universitas Brawijaya ini berfikir pondok pesantren juga harus mengikuti perkembangan zaman yang ada saat ini. Sehingga tercetuslah pembuatan laboratorium tersebut.
“Supaya jalan saya harus menggandeng pihak ketiga, karena saya tidak ingin tidak profesional. Kalau dikelola sendiri saya rasa tidak yakin kalau ini jadi jalan,” ungkap Gus Bisri.
Prof. Bisri menjelaskan bahwa laboratorium yang dibuat ini menggunakan sistem sewa beli kepada salah satu perusahaan. Sistem tersebut akan berjalan selama empat tahun kedepan. “Jadi empat tahun ini milik kita, kami belinya sekitar Rp 1,2 miliar selama 4 tahun. Jadi kami setiap bulan bayar sambil ini dikomersilkan, karena ini canggih,” ucap Prof. Bisri.
“Barangkali ada hasilnya nanti pondok juga tidak mencicil, karena hasil dari sini dibayarkan. Empat tahun ini milik pondok termasuk hardwarenya, komputer segala macam empat tahun milik pondok,” imbuhnya.
Gus Bisri menjelaskan bahwa komputer yang ada pada laboratorium memiliki kemampuan canggih dan di atas rata-rata. Sehingga nantinya kurikulum yang digunakan untuk santri akan disesuaikan.
“Dari Universitas Trisakti yang mengajar, dan ada komunitas AI E-Sport nya. Tapi E-Sport yang syar’i, biar anak-anak tidak terjebak judol,” kata Prof. Bisri.

Bisri pun berharap Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence ini dapat berjalan baik. Karena nantinya akan masuk pada kurikulum ekstrakurikuler. “Tapi wajib, jadi ada anak 350 SMP dan SMA kelas 1,2 dan 3 wajib belajar ini jadi bergiliran. Jadi mau saya wajibkan supaya anak-anak nanti punya pemahaman tentang digital. Dan dia menggunakan medsos aturan mainnya sudah paham sehingga keluar dia sudah tahan banting,” tegas Gus Bisri.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso mengapresiasi apa yang dilakukan Ponpes Bahrul Maghfiroh. Karena ponpes yang berada dalam lingkup wilayah Kota Malang ini melangkah maju untuk membekali santri bukan hanya dari kerohanian, melainkan juga teknologi terkini.

“Luar biasa karena telah diberi bekal ilmu agama, keimanan, ketaqwaan, untuk kemudian berkarya. Dikaryakan lagi saat ini dengan memberikan skill tentang digital dan artificial intelegensi,” kata Erik.
Berkat inovasi ini, Erik mengaku Pemkot Malang akan bekerjasama dengan Bahrul Maghfiroh. Karena menurut Erik, pendidikan dasar yang dimiliki Pemkot Malang juga berkaitan dengan pengayaan AI.

“Ini nanti juga bisa mewarnai anak didik kita yang utama di dalam mengikuti perkembangan globalisasi seperti ini. Anak-anak kita tetap perlu dibekali dengan aspek keimanan dan ketaqwaan. Sehingga menjadi generasi emas Indonesia seutuhnya dari aspek intelektual, emosional, dan juga spiritualnya,”
You may also like

Science Sport and Islamic Competition 2025 Meriah!

Peluncuran Produk Baru Forpila & BMC+
