Peletakan Batu Pertama, Asrama Al-Hakim dan Monumen Masjid Bahrul Maghfiroh Mulai Dibangun
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia KH. Mohammad Bisri melakukan peletakan batu pertama pembangunan Asrama Al-Hakim dan Monumen Masjid Bahrul Maghfiroh.
Dengan dilakukannya peletakan batu pertama, Asrama Al-Hakim dan Monumen Masjid Bahrul Maghfiroh di komplek Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia Kota Malang resmi dimulai pembangunannya.
Kiai Bisri menyampaikan, bahwa peletakan batu pertama pembangunan Asrama Al-Hakim dan Monumen Masjid Bahrul Maghfiroh sudah direncanakan cukup lama. Namun, baru terealisasi pada hari ini dengan didampingi jajaran pengurus Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia serta Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.
Ulama yang juga dikenal sebagai akademisi dan pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya ini menuturkan, bahwa untuk asrama Al-Hakim akan dibangun dengan memiliki kapasitas 100 tempat tidur.
Di dalam satu kamar tidur akan berisi empat tempat tidur susun. Untuk satu tempat tidur ditempati oleh dua orang santri. Jadi dengan memperhitungkan kebutuhan, maka nantinya Asrama Al-Hakim akan memiliki tambahan 25 kamar.
“Untuk satu kamar itu isi empat bed. Jadi dikali 2 ada 8 santri. Kira-kira kalau 100 santri berarti butuh 25 kamar,” ujar Kiai Bisri, Sabtu (3/2/2024).
Ditargetkan pembanguan Asrama Al-Hakim dapat selesai sebelum penerimaan santri baru yang akan dibuka pada Bulan Juni 2024 mendatang.
“Nanti santrinya yang diterima maksimal 600. Saya tidak akan melebihi dari 600. Supaya kualitasnya bagus tidak terlalu banyak, itu Tsanawiyah dan Aliyah. Kalau mau ya mukim nggak nginap di sini,” tutur Kiai Bisri.
Selain itu, dalam momentum ini, Kiai Bisri bersama Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan monumen Masjid Bahrul Maghfiroh.
Nantinya, monumen Masjid Bahrul Maghfiroh akan dibangun dengan ketinggian 7,5 meter dan untuk model akan meniru Zam-zam Tower yang ada di Kota Makkah, Arab Saudi.
Alasan membuat bangunan monumen Masjid Bahrul Maghfiroh dengan ketinggian 7,5 meter karena telah melalui proses analisis dan penggambaran rencana desain bangunan. Di mana hasilnya yang proposional yakni dengan ketinggian 7,5 meter.
Kiai Bisri mengatakan, nantinya di bawah monumen Masjid Bahrul Maghfiroh akan ditulis nama-nama orang dan jamaah yang telah menyumbangkan rezekinya untuk pembangunan monumen Masjid Bahrul Maghfiroh.
“Monumennya nanti akan bertuliskan orang-orang dan jamaah yang infaq, shodaqoh, amal dan wakaf itu kami tulis bagi kenang-kenangan nanti 50 tahun lagi ada monumen orang-orang yang membangun gotong royong Masjid bahrul Maghfiroh, termasuk bantuan dari Pemerintah Provinsi Jatim,” pungkas Kiai Bisri.