Arti Hijrah Menurut Rosulullah SAW
Disampaikan oleh KH. Gus Luqman Al Karim pada sebuah pengajian Kamis Malam di Pondok Pesantren bahrul Maghfiroh Malang.
Alhamdulillah, sekarang kita tengah memasuki awal tahun baru islam yakni pada bulan Muharram 1438 H. Dibulan ini juga kita dianjurkan untuk merayakannya karena bertepatan dengan pertama kalinya Rosulullah SAW berhijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah. Sudah seharusnya kita semakin tahun, semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. dan mudah-mudahan kita akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan harapannya mudah-mudahan tambah tahun semakin lebih baik. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rosululullah SAW :
المهاجر من هاجر من السوء الى الخير
“Orang yang berhijrah adalah dia yang berpindah dari keadaan/perbuatan yang jelek menuju keadan/perbuatan yang baik.”
Salah satu contoh, pada waktu itu ketika Rosulullah SAW berdakwah menyebarkan agama islam, berbagai ancaman dan gangguan bertubi-tubi bahkan sampai mau dibunuh oleh orang-orang kafir quraisy pada waktu itu, namun Allah SWT memerintahkannya untuk berhijrah ke Madinah dan akhirnya disana beliau dan agama islam mencapai sebuah kejayaan dan kemenangan atas kaum-kaum kafir hingga disambut oleh ahli madinah dengan sambutan “Thola’al badru ‘alaina”.
Bagaimanakah cara kita berhijrah? diantaranya dengan mengoreksi diri kita, mungkin pada tahun sebelumnya kita ibadahnya kurang baik, lisan kita, tangan kita dan kaki kita masih melakukan kejelekan, namun dengan adanya tahun baru hijriyah kita berhijrah dari itu semua dengan memperbaiki dari diri kita sebagai tantangan layaknya seorang kholifah dimuka bumi ini. Tiada lain itu semua agar kita mendapat titel dari Allah SWT sebagai seorang Muhajir/Yang berhijrah kepada Allah SWT.
Perlu diketahui, sebagai mana kita dijadikan sebagai kholifah yang diberi amanah oleh Allah SWT, maka kita seterusnya menjadi orang-orang yang berjihad kepada Allah SWT. maksudnya, kita berhijrah kepada Allah dengan tujuan berjihad dijalan Allah SWT sebagaimana nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya telah lakukan, yakni dengan cara memperjuangkan ajaran-ajaran agama islam.
Semuanya harus sudah berubah, jika kita sudah mau berhijrah dan berjuang untuk memperjuangkan agama Allah SWT, maka ingat lah modal pokonya adalah Wajaahidu biamwalihim wanfusihim (berjihadlah dengan harta dan diri/jiwa-jiwa kalian). Hendaklah dimulai dari diri kita, anak kita harus sudah ditata hidupnya, setiap hari harus selalu bertambah. Bertambah apa saja? diantaranya adalah bertambah ilmu dan amal ibadah. Selain itu, hati kita, pikiran kita harus cinta ilmu melalui seorang mursyid/guru yang mendidik menuju ridhonya dan syurganya Allah SWT.
Inilah yang harus kita perhatikan, kita juga harus pintar-pintar mencari ilmu. Salah satunya harus mencari seperti Rosulullah SAW yang hidupnya tidak untuk mencari dunia. Bahkan orang-orang yang sudah menjadi para kekasihnya Allah SWT, mereka adalah yang meniru rosulullah SAW yang mulai ujung rambut hingga kaki sama sekali tidak ada tujuannya untuk dunia dan melampiaskan hawa nafsu.
Sampai suatu ketika Rosulullah SAW difitnah oleh orang-orang kafir quraisy mengatakan bahwa beliau menyebarkan agama islam untuk melampiaskan hawa nafsu untuk keindahan-keindahan dunia. Padahal sebenarnya, meskipun beliau hartanya banyak, namun semuanya untuk menegakkan agamanya Allah SWT. Inilah sebuah kekeliruan yang disebarkan oleh mereka yang harus diluruskan. Meskipun demikian, namun Rosulullah SAW terus berjuang/berjiahd dan tidak gentar. Selain itu, perihal berjihad juga telah dikatakan :
المجاهد من جاهد هواه
“Seseorang yang berjihad adalah dia yang memerangi hawa nafsunya.”
Dengan ini maka kita harus merubah pola pikir kita, tiada tujuan untuk hidup didunia ini hanyalah untuk berjihad dijalan Allah dengan cara memerangi hawa nafsu kita dari berbagai bisikan-bisikan syetan yang telah mengajak untuk tertipu dalam jurang kemaksiatan. Lalu dengan apa kita berjihad? tiada lain adalah dengan menyempurnakan keislaman kita semua, dengan menjaga sholat, sholatnya diperbanyak, dan menyempurnakannya rukun islam yang kelima yakni dengan berhaji kebaitullah. Mudah-mudahan kita semua dimudahkan oleh Allah SWT, diberi kekayaan rejeki untuk bisa dengan mudah menjalankan haji dan segala bentuk beribadah kepada Allah SWT. Aammiin yarobbal ‘alamin.